Minggu, 08 Desember 2013

PENGARUH TOPOGRAFI BAGI KEHIDUPAN


Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan), dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Relief adalah perbedaan tegak lurus atau vertikal antara bagian yang tinggi dan yang rendah dipermukaan bumi, seperti bagian yang menonjol yaitu gunung, pegunungan,bukit, dataran tinggi, dataran rendah, dan ada pula bagian yang cekung kebawah seperti danau, rawa, lembah sungai, dan lain-lain. Relief muka bumi tersebut terbentuk akibat adanya tenaga geologi, yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi.

Tenaga geologi sebagai pembentuk dari topografi (relief) dapat menimbulkan adanya pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif dari tenaga geologi tersebut diantaranya seperti terbentuknya gunung api yang membuat daerah sekitarnya menjadi subur, terbentuknya endapan-endapan seperti aluvial dan delta yang sangat subur untuk pertanian, pembentukan kenampakan-kenampakan alam (seperti gunung, lembah, bukit, pantai, dll.), didaerah gunung api terdapat banyak barang tambang (seperti emas dan perak, timah putih, bijih besi, tembaga dan seng). Sedangkan pengaruh negatif dari tenaga geologi diantaranya yaitu pada saat terjadi peristiwa gempa bumi jelas banyak adanya kerusakan, korban jiwa serta harta benda. Begitu pula ketika terjadi gunung meletus dan juga tanah longsor. Fenomena tersebut timbul akibat adanya pegunungan, bukit, lembah, serta pantai yang timbul akibat dari tenaga geologi.
Penggunaan kata topografi dimulai sejak jaman Yunani kuno dan berlanjut hingga jaman Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Kata itu datang dari kata Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphia yang berarti tulisan. Topografi atau relief adalah bentuk permukaan suatu satuan lahan yang dikelompokkan atau ditentukan berdasarkan perbedaan ketinggian (amplitudo) dari permukaan bumi (bidang datar) kedalam suatu bentuk bentang lahan (landform).
Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi membutuhkan studi topografi yang lebih detail.
            Keadaan topografi dapat memberikan berbagai pengaruh bagi kehidupan manusia. Pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan manusia diantaranya yaitu adanya keragaman bentuk muka bumi menyebabkan adanya perbedaan dalam berbagai aspek, seperti iklim, kesuburan tanah, tata air, dan unsur-unsur lainnya. Keragaman bentuk muka bumi ini pun akan berpengaruh terhadap bentuk kehidupan makhluk hidup yang menghuninya. Makhluk hidup dimuka bumi ini meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Manusia merupakan makhluk yang memiliki daya adaptasi yang paling tinggi. Sedangkan hewan dan tumbuhan lebih sulit melakukan adaptasi pada wilayah yang berbeda dengan habitat aslinya.
            Keragaman bentuk muka bumi juga berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Sedangkan tumbuhan dan hewan harus mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Seperti contohnya tumbuhan teh dan kopi yang tumbuh subur didaerah pegunungan, pohon kelapa yang tumbuh subur didaerah tropis dan lebih sulit hidup diwilayah pegunungan tinggi yang beriklim dingin, dan hewan pinguin yang tidak dapat hidup didataran rendah.
            Selain berpengaruh terhadap tumbuhan dan hewan, bentuk muka bumi juga sangat berpengaruh bagi manusia. Seperti seseorang yang tinggal didaerah pegunungan tinggi dan dataran rendah. Masyarakat disana cenderung berpakaian tebal dengan mata pencaharian sebagai petani tanaman sayur mayur. Sebaliknya masyarakat pantai menggunakan pakaian tipis dengan mata pencaharian sebagai nelayan.
            Perbedaan-perbedaan perilaku dan aktivitas makhluk hidup pada wilayah ini dinamakan sebagai proses adaptasi atau proses penyesuaian diri terhadap lingkungan. Proses adaptasi tersebut menyebabkan adanya perbedaan kebutuhan pada masing-masing makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya. Perbedaan perilaku dan aktivitas tersebut juga terkait dengan kondisi fisik wilayah yang bersangkutan. Misalnya faktor klimatis seperti suhu udara, curah hujan, dan intensitas sinar matahari yang menyinari permukaan bumi.
            Selain itu, perbedaan jenis tanah, ketinggian tempat, kondisi geografis dan geologis serta campur tangan manusia juga turut menentukan perbedaan kehidupan makhluk hidup yang ada pada setiap wilayah.
            Adapun upaya yang dapat kita lakukan untuk menaggulangi dampak negatif dari topografi (relief) diantaranya yaitu:
a)        Menjaga keseimbangan alam.
b)        Menjaga lingkungan alam.
c)        Tidak berlebihan dalam mengeksploitasi sumber daya alam.
d)       Mengadakan pencegahan sebelum terjadi bencana alam seperti tanah longsor, gunung meletus, dan lain-lain.
e)        Mengembangkan IPTEK untuk meminimalkan kerusakan atau kerugian akibat bencana alam dari proses endogen dan eksogen.
            Kemudian kesimpulan dari beberapa penjelasan yang ada diatas adalah bahwa topografi memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan, baik bagi kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Manusia sebagai makhluk yang mampu untuk bertindak diharapkan dapat menjaga kelestarian topografi agar dampak negatif yang ditimbulkan dapat terminimalisir dan kehidupan makhluk hidup yang lain tidak terganggu.


0 komentar:

Posting Komentar