Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan), dan asteroid. Dalam
pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan
saja, tetapi juga vegetasi dan
pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan
kebudayaan lokal.
Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan
identifikasi jenis lahan. Relief adalah perbedaan tegak lurus atau vertikal
antara bagian yang tinggi dan yang rendah dipermukaan bumi, seperti bagian yang
menonjol yaitu gunung, pegunungan,bukit, dataran tinggi, dataran rendah, dan
ada pula bagian yang cekung kebawah seperti danau, rawa, lembah sungai, dan
lain-lain. Relief muka bumi tersebut terbentuk akibat adanya tenaga geologi,
yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi.
Tenaga
geologi sebagai pembentuk dari topografi (relief) dapat menimbulkan adanya
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif dari tenaga geologi
tersebut diantaranya seperti terbentuknya gunung api yang membuat daerah
sekitarnya menjadi subur, terbentuknya endapan-endapan seperti aluvial dan
delta yang sangat subur untuk pertanian, pembentukan kenampakan-kenampakan alam
(seperti gunung, lembah, bukit, pantai, dll.), didaerah gunung api terdapat
banyak barang tambang (seperti emas dan perak, timah putih, bijih besi, tembaga
dan seng). Sedangkan pengaruh negatif dari tenaga geologi diantaranya yaitu
pada saat terjadi peristiwa gempa bumi jelas banyak adanya kerusakan, korban jiwa
serta harta benda. Begitu pula ketika terjadi gunung meletus dan juga tanah
longsor. Fenomena tersebut timbul akibat adanya pegunungan, bukit, lembah,
serta pantai yang timbul akibat dari tenaga geologi.
Penggunaan
kata topografi dimulai sejak jaman Yunani kuno dan
berlanjut hingga jaman Romawi kuno, sebagai
detail dari suatu tempat. Kata itu datang dari kata Yunani, topos yang berarti tempat,
dan graphia yang berarti tulisan. Topografi atau relief adalah bentuk
permukaan suatu satuan lahan yang dikelompokkan atau ditentukan berdasarkan
perbedaan ketinggian (amplitudo) dari permukaan bumi (bidang datar) kedalam
suatu bentuk bentang lahan (landform).
Objek dari
topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk pada
koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara
vertikal yaitu ketinggian.
Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi
topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk
kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi membutuhkan studi topografi yang
lebih detail.
Keadaan topografi dapat memberikan
berbagai pengaruh bagi kehidupan manusia. Pengaruh bentuk muka bumi terhadap
kehidupan manusia diantaranya yaitu adanya keragaman bentuk muka bumi
menyebabkan adanya perbedaan dalam berbagai aspek, seperti iklim, kesuburan
tanah, tata air, dan unsur-unsur lainnya. Keragaman bentuk muka bumi ini pun
akan berpengaruh terhadap bentuk kehidupan makhluk hidup yang menghuninya.
Makhluk hidup dimuka bumi ini meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Manusia
merupakan makhluk yang memiliki daya adaptasi yang paling tinggi. Sedangkan
hewan dan tumbuhan lebih sulit melakukan adaptasi pada wilayah yang berbeda
dengan habitat aslinya.
Keragaman bentuk muka bumi juga
berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Sedangkan tumbuhan dan hewan
harus mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Seperti contohnya
tumbuhan teh dan kopi yang tumbuh subur didaerah pegunungan, pohon kelapa yang
tumbuh subur didaerah tropis dan lebih sulit hidup diwilayah pegunungan tinggi
yang beriklim dingin, dan hewan pinguin yang tidak dapat hidup didataran
rendah.
Selain berpengaruh terhadap tumbuhan
dan hewan, bentuk muka bumi juga sangat berpengaruh bagi manusia. Seperti
seseorang yang tinggal didaerah pegunungan tinggi dan dataran rendah.
Masyarakat disana cenderung berpakaian tebal dengan mata pencaharian sebagai
petani tanaman sayur mayur. Sebaliknya masyarakat pantai menggunakan pakaian
tipis dengan mata pencaharian sebagai nelayan.
Perbedaan-perbedaan perilaku dan
aktivitas makhluk hidup pada wilayah ini dinamakan sebagai proses adaptasi atau
proses penyesuaian diri terhadap lingkungan. Proses adaptasi tersebut
menyebabkan adanya perbedaan kebutuhan pada masing-masing makhluk hidup untuk
mempertahankan hidupnya. Perbedaan perilaku dan aktivitas tersebut juga terkait
dengan kondisi fisik wilayah yang bersangkutan. Misalnya faktor klimatis
seperti suhu udara, curah hujan, dan intensitas sinar matahari yang menyinari
permukaan bumi.
Selain itu, perbedaan jenis tanah,
ketinggian tempat, kondisi geografis dan geologis serta campur tangan manusia
juga turut menentukan perbedaan kehidupan makhluk hidup yang ada pada setiap
wilayah.
Adapun upaya yang dapat kita lakukan
untuk menaggulangi dampak negatif dari topografi (relief) diantaranya yaitu:
a)
Menjaga keseimbangan alam.
b)
Menjaga lingkungan alam.
c)
Tidak berlebihan dalam mengeksploitasi
sumber daya alam.
d) Mengadakan
pencegahan sebelum terjadi bencana alam seperti tanah longsor, gunung meletus,
dan lain-lain.
e)
Mengembangkan IPTEK untuk meminimalkan
kerusakan atau kerugian akibat bencana alam dari proses endogen dan eksogen.
Kemudian kesimpulan dari beberapa
penjelasan yang ada diatas adalah bahwa topografi memberikan pengaruh yang
sangat besar bagi kehidupan, baik bagi kehidupan manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Manusia sebagai makhluk yang mampu untuk bertindak diharapkan dapat
menjaga kelestarian topografi agar dampak negatif yang ditimbulkan dapat
terminimalisir dan kehidupan makhluk hidup yang lain tidak terganggu.
0 komentar:
Posting Komentar