Rabu, 04 Desember 2013

PROSES DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN


1.     
Internalisasi
Proses internalisasi adalah suatu proses panjang yang dialami oleh manusia sejak lahir hingga akhir hayatnya. Proses ini berlangsung karena pada diri manusia secara kodratnya memiliki bakat untuk mengembangkan bermacam-macam perasaan, hasrat, nafsu serta emosi dalam kepribadiannya. Berbagai bakat yang terkandung dalam gennya tidak secara otomatis menghasilkan suatu nilai dan perilaku budaya, tetapi pengembangan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu dan emosi pengaktifan sangat dipengaruhi berbagai stimulasi yang terdapat dalam lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.
Contoh: Proses internalisasi sederhana yang terjadi pada seorang bayi. Dia bisa merasakan bahwa apabila dia lapar, dia menangis. Pada saat itu seseorang akan memberinya minum susu. Ketika kedinginan dia menagis, seketika itu akan ada seseorang yang menyelimutinya. Proses ini dijadikannya sebagai media pembelajaran untuk setiap pemenuhan akan hasratnya. Kondisi ini semakin hari akan memberikan pengalaman baru mengenai berbagai perasaan seperti gembira, bahagia, simpati, peningkatan berbagai rasa seperti bersalah, meniru keindahan dan berbagai rasa lainnya.

Sosialisasi
Sosialisasi yaitu proses interaksi terus menerus yang memungkinkan manusia memperoleh identitas diri serta keterampilan-keterampilan sosial.
Proses sosialisasi adalah proses sosial dimana seorang individu menerima pengaruh, peranan serta tindakan orang-orang disekitarnya. Proses sosialisasi tersebut akan sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh struktur masyarakat.
Contoh: Ketika seorang anak mulai memasuki masa bermain, maka ia mengalami suatu proses sosialisasi yang luas. Begitu pula jika anak tersebut mulai memasuki masa sekolah, ia akan belajar mengenai arti dari umur dalam berbagai macam peranan sosial. Dari proses sosialisasi tersebut anak akan mengetahui tentang kebudayaan dalam masyarakatnya.

Enkulturasi
Enkulturasi dapat diartikan sebagai pencemplungan seseorang kedalam suatu lingkungan kebudayaan, dimana desain khusus untuk kehidupan kelihatan sebagai sesuatu yang alamiah belaka.
Proses enkulturasi adalah proses sosial dimana individu belajat menyesuaikan diri dan alam pikiran serta sikapnya terhadap adat, sistem norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam lingkungan masyarakatnya.
Enkulturasi (enculturation) dapat pula diartikan sebagai proses hubungan antara kelompok manusia dengan kebudayaannya masing-masing, tetapi tidak terjadi akulturasi atau asimilasi, karena masing-masing selain mempertahankan kebudayaannya sendiri, sementara kelompok-kelompok tersebut berkembang dan masing-masing berdampingan satu dengan lainnya serta dengan caranya sendiri-sendiri. Enkulturasi disebut juga sebagai proses mempelajari kebudayaan oleh seseorang.
Contoh: Seorang mahasiswa yang berasal dari Jawa yang tinggal dilingkungan Madura lama-kelamaan akan mengerti bahasa Madura.


Difusi
Difusi adalah meleburnya suatu kebudayaan satu dengan kebudayaan lain sehingga menjadi satu kebudayaan.
Difusi disebut juga sebagai proses penyebaran kebudayaan yang merupakan rangkaian proses penyebaran manusia sebagai pendukung budaya. Proses ini ada yang berlangsung secara cepat, tetapi ada juga yang berlangsung secara lambat.
Contoh: Agama Islam yang dibawa oleh para walisongo dipulau Jawa melebur dengan budaya masyarakat pulau Jawa yang salah satunya melalui wadah kesenian gamelan, lagu, wayang, dll.
Suatu bentuk difusi yang dapat kita lihat pada jaman modern sekarang ini adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat yang jauh dimuka bumi. Prosesnya berlangsung secara cepat tanpa tanpa kontak nyata antar individu. Hal ini disebabkan adanya alat komunikasi yang sangat efektif seperti radio, televisi, surat kabar, film, buku. 

Akulturasi
Akulturasi adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi kebudayaan sendiri tanpa merubah keaslian kebudayaannya sendiri.
Akulturasi (aculturation) dapat pula diartikan sebagai proses pengambilan atau penerimaan satu atau beberapa kebudayaan yang berasal dari pertemuan dua atau beberapa kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu tanpa menyebabkan hilangnya identitas budaya asli.
Contoh: Proses penerimaan sistem persekolahan yang kita anut saat ini. Sistem persekolahan merupakan unsur kebudayaan barat (Belanda) yang kemudian kita terima dan kita integrasikan atau kita satukan dengan unsur-unsur kebudayaan di Indonesia sehingga seakan-akan tidak terasa bahwa ia merupakan unsur kebudayaan asing. 

 Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses yang berlangsung karena adanya pendukung-pendukung kebudayaan yang saling berbeda bertemu dan bergaul dalam waktu yang cukup lama sehingga masing-masing kelompok tersebut merubah sifatnya yang khas dari unsur-unsur kebudayaannya berubah wujud menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Asimilasi (assimilation) disebut pula sebagai perpaduan dari dua kebudayaan atau lebih kemudian menjadi satu kebudayaan baru tanpa adanya unsur-unsur paksaan. Dalam proses asimilasi ini, dua kelompok kebudayaan yang saling bertemu harus saling menyesuaikan diri ataupun kelompok yang satu harus mengikuti kebudayaan dari kelompok lainnya.
Contoh: Hubungan antara kelompok pendukung kebudayaan Cina di Indonesia harus dapat menyesuaikan diri dengan penduduk asli Indonesia. Yang satu disebut sebagai kelompok minoritas (Cina) dan yang lainnya disebut kelompok mayoritas (Indonesia).


Sumber:
Wiranata, I Gede A.B. 2002. Antropologi Budaya. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Latuconsina, Djuairiah. 1997. Materi Pokok Manusia dan Kebudayaan. Penerbit Universitas Terbuka,Depdikbud. Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar