Proses
internalisasi adalah suatu proses panjang yang dialami oleh manusia sejak lahir
hingga akhir hayatnya. Proses ini berlangsung karena pada diri manusia secara
kodratnya memiliki bakat untuk mengembangkan bermacam-macam perasaan, hasrat,
nafsu serta emosi dalam kepribadiannya. Berbagai bakat yang terkandung dalam
gennya tidak secara otomatis menghasilkan suatu nilai dan perilaku budaya,
tetapi pengembangan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu dan emosi
pengaktifan sangat dipengaruhi berbagai stimulasi yang terdapat dalam
lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.
Contoh:
Proses internalisasi sederhana yang terjadi pada seorang bayi. Dia bisa
merasakan bahwa apabila dia lapar, dia menangis. Pada saat itu seseorang akan
memberinya minum susu. Ketika kedinginan dia menagis, seketika itu akan ada
seseorang yang menyelimutinya. Proses ini dijadikannya sebagai media
pembelajaran untuk setiap pemenuhan akan hasratnya. Kondisi ini semakin hari
akan memberikan pengalaman baru mengenai berbagai perasaan seperti gembira,
bahagia, simpati, peningkatan berbagai rasa seperti bersalah, meniru keindahan
dan berbagai rasa lainnya.
Sosialisasi
Sosialisasi
yaitu proses interaksi terus menerus yang memungkinkan manusia memperoleh
identitas diri serta keterampilan-keterampilan sosial.
Proses
sosialisasi adalah proses sosial dimana seorang individu menerima pengaruh,
peranan serta tindakan orang-orang disekitarnya. Proses sosialisasi tersebut
akan sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh struktur masyarakat.
Contoh:
Ketika seorang anak mulai memasuki masa bermain, maka ia mengalami suatu proses
sosialisasi yang luas. Begitu pula jika anak tersebut mulai memasuki masa
sekolah, ia akan belajar mengenai arti dari umur dalam berbagai macam peranan
sosial. Dari proses sosialisasi tersebut anak akan mengetahui tentang
kebudayaan dalam masyarakatnya.
Enkulturasi
Enkulturasi
dapat diartikan sebagai pencemplungan seseorang kedalam suatu lingkungan
kebudayaan, dimana desain khusus untuk kehidupan kelihatan sebagai sesuatu yang
alamiah belaka.
Proses
enkulturasi adalah proses sosial dimana individu belajat menyesuaikan diri dan
alam pikiran serta sikapnya terhadap adat, sistem norma, serta semua peraturan
yang terdapat dalam lingkungan masyarakatnya.
Enkulturasi
(enculturation) dapat pula diartikan sebagai proses hubungan antara kelompok
manusia dengan kebudayaannya masing-masing, tetapi tidak terjadi akulturasi
atau asimilasi, karena masing-masing selain mempertahankan kebudayaannya
sendiri, sementara kelompok-kelompok tersebut berkembang dan masing-masing
berdampingan satu dengan lainnya serta dengan caranya sendiri-sendiri. Enkulturasi
disebut juga sebagai proses mempelajari kebudayaan oleh seseorang.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang berasal dari Jawa yang tinggal dilingkungan Madura lama-kelamaan
akan mengerti bahasa Madura.
Difusi
Difusi
Difusi
adalah meleburnya suatu kebudayaan satu dengan kebudayaan lain sehingga menjadi
satu kebudayaan.
Difusi
disebut juga sebagai proses penyebaran kebudayaan yang merupakan rangkaian
proses penyebaran manusia sebagai pendukung budaya. Proses ini ada yang
berlangsung secara cepat, tetapi ada juga yang berlangsung secara lambat.
Contoh:
Agama Islam yang dibawa oleh para walisongo dipulau Jawa melebur dengan budaya
masyarakat pulau Jawa yang salah satunya melalui wadah kesenian gamelan, lagu,
wayang, dll.
Suatu
bentuk difusi yang dapat kita lihat pada jaman modern sekarang ini adalah
penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat yang jauh dimuka bumi.
Prosesnya berlangsung secara cepat tanpa tanpa kontak nyata antar individu. Hal
ini disebabkan adanya alat komunikasi yang sangat efektif seperti radio,
televisi, surat kabar, film, buku.
Akulturasi
Akulturasi
Akulturasi
adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi kebudayaan
sendiri tanpa merubah keaslian kebudayaannya sendiri.
Akulturasi
(aculturation) dapat pula diartikan sebagai proses pengambilan atau penerimaan
satu atau beberapa kebudayaan yang berasal dari pertemuan dua atau beberapa
kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu tanpa menyebabkan
hilangnya identitas budaya asli.
Contoh:
Proses penerimaan sistem persekolahan yang kita anut saat ini. Sistem
persekolahan merupakan unsur kebudayaan barat (Belanda) yang kemudian kita
terima dan kita integrasikan atau kita satukan dengan unsur-unsur kebudayaan di
Indonesia sehingga seakan-akan tidak terasa bahwa ia merupakan unsur kebudayaan
asing.
Asimilasi
Asimilasi
Asimilasi
adalah suatu proses yang berlangsung karena adanya pendukung-pendukung
kebudayaan yang saling berbeda bertemu dan bergaul dalam waktu yang cukup lama
sehingga masing-masing kelompok tersebut merubah sifatnya yang khas dari
unsur-unsur kebudayaannya berubah wujud menjadi unsur-unsur kebudayaan
campuran.
Asimilasi
(assimilation) disebut pula sebagai perpaduan dari dua kebudayaan atau lebih
kemudian menjadi satu kebudayaan baru tanpa adanya unsur-unsur paksaan. Dalam
proses asimilasi ini, dua kelompok kebudayaan yang saling bertemu harus saling
menyesuaikan diri ataupun kelompok yang satu harus mengikuti kebudayaan dari
kelompok lainnya.
Contoh:
Hubungan antara kelompok pendukung kebudayaan Cina di Indonesia harus dapat
menyesuaikan diri dengan penduduk asli Indonesia. Yang satu disebut sebagai
kelompok minoritas (Cina) dan yang lainnya disebut kelompok mayoritas
(Indonesia).
Sumber:
Wiranata, I Gede A.B. 2002. Antropologi Budaya. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Latuconsina, Djuairiah. 1997. Materi Pokok Manusia dan Kebudayaan. Penerbit Universitas
Terbuka,Depdikbud. Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar